Vinicius Junior menyebut assist tumit untuk Federico Valverde dalam kemenangan 3-0 Real Madrid atas RB Salzburg sebagai salah satu momen terbaik dalam kariernya. Aksi spektakuler tersebut terjadi pada menit ke-40 di Lincoln Financial Field, Philadelphia, mengantarkan Madrid menuju kemenangan sekaligus puncak klasemen Grup H. FOOTBALL REVIEW, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
“Assist itu sangat istimewa bagi saya,” ujar Vinicius usai dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (MVP) pertandingan. Pemain asal Brasil itu tidak hanya mencetak gol pembuka, tetapi juga menciptakan peluang indah untuk Valverde yang menggandakan keunggulan sebelum turun minum.
Penampilan Vinicius semakin memancar di bawah arahan pelatih Xabi Alonso. “Saya semakin memahami peran baru ini dan merasa nyakin bermain lebih ke dalam,” tambahnya. Performa konsistennya dalam tiga pertandingan terakhir membuktikan perkembangan pesat sang bintang.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Gaya Bermain Baru Madrid di Bawah Alonso
Real Madrid tampil dengan formasi tiga bek tengah melawan Salzburg, sebuah pendekatan yang kerap digunakan Alonso selama melatih Bayer Leverkusen. Sistem ini memberikan stabilitas defensif sekaligus fleksibilitas dalam menyerang, seperti terlihat dari kematangan permainan Los Blancos di babak pertama.
“Pemain kami memiliki kecerdasan untuk beradaptasi dengan cepat,” kata Alonso. Ia memuji kedisiplinan tim, termasuk kontribusi Vinicius yang tidak hanya bersinar saat menyerang tetapi juga bekerja keras membantu pertahanan.
Alonso juga menyoroti kemiripan gaya bermain Gonzalo Garcia dengan legenda Madrid, Raul Gonzalez. Pemain muda berusia 21 tahun itu mencetak gol ketiga Madrid dan menunjukkan insting tajam sebagai penyerang murni. “Dia selalu berada di posisi tepat dan memiliki etos kerja luar biasa,” puji Alonso.
Baca Juga: Vinicius Bisa Jadi Pemain Termahal Dunia Asal Syaratnya Terpenuhi, Apa Itu?
Warisan Guti dan Standar Tinggi Madrid
Assist tumit Vinicius mengingatkan pada momen ikonik Guti yang melakukan hal serupa melawan Deportivo La Coruna pada 2006. Alonso, yang pernah menjadi rekan setim Guti, mengakui keindahan assist Vinicius meski masih menempatkan aksi Guti sebagai yang terbaik.
“Vini hampir menyamainya, tapi assist Guti tetap yang paling gila,” ujar Alonso sambil tersenyum. Perbandingan ini justru menunjukkan standar tinggi yang selalu dijaga Madrid, di mana setiap generasi diharapkan menciptakan momen bersejarah.
Vinicius sendiri tampak tersanjung dengan perbandingan tersebut. “Bisa disejajarkan dengan legenda seperti Guti adalah kehormatan,” katanya. Performanya kali ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai bintang masa depan Madrid.
Persiapan Menghadapi Juventus Tanpa Mbappe
Kemenangan ini mengantarkan Madrid ke babak 16 besar dimana mereka akan berhadapan dengan Juventus. Tantangan besar menanti mengingat Kylian Mbappe masih belum pulih sepenuhnya dari gastroenteritis yang dideritanya.
Namun Alonso tampak tenang. “Kami punya banyak pilihan berkualitas,” ujarnya, merujuk pada penampilan gemilang Garcia dan bangkitnya Rodrygo. Fleksibilitas sistem tiga bek juga diharapkan bisa menetralisir permainan Juventus yang dikenal solid.
Dengan motivasi tinggi setelah tiga kemenangan beruntun, Madrid bertekad melanjutkan tren positif. “Kami sedang dalam jalur yang tepat,” tegas Vinicius. “Tapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meraih trofi ini.” Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballreview.net.