Sven-Goran Eriksson, yang merupakan pelatih asing pertama untuk timnas Inggris laki-laki, diketahui meninggal dunia pada hari Senin kemarin. Dia meninggal dikelilingi keluarganya di rumahnya pada usia 76 tahun.
Sudah Mengalami Penyakit Kanker
Di bulan Januari 2024, pada sebuah wawancara dengan radio Swedia, Eriksson mengatakan jika dia mengalami kanker. Kanker itu terdiagnosa setelah dia terjatuh secara tiba-tiba di rumahnya. Padahal hari sebelumnya, dia baru berlari sejauh lima kilometer dan merasa baik-baik saja.
“Keluargaku bilang kepadaku untuk mengecek dokter. Ternyata aku mengidap penyakit kanker. Dokter bilang padaku bahwa paling lama [tetap hidup] adalah satu tahun, bahkan bisa saja kurang dari itu. Tidak ada yang bisa memberikan hari pastinya,” ujar Eriksson ketika memberi tahukan tentang penyakitnya.
Setelah terdiagnosa penyakit tersebut, Eriksson pun banyak mengunjungi klub-klub yang dia pernah tangani untuk memberikan salam terakhirnya. Beberapa di antaranya adalah Benfica, Manchester City, Degerfors IF, IFK Goteborg, dan Lazio. Selain itu, pada bulan Maret lalu, Eriksson sempat mewujudkan impian masa kecilnya, dengan melatih Liverpool di Anfield, walau tim yang dilatih adalah Liverpool Legends. Eriksson sendiri merupakan penggemar Liverpool dari kecil, namun tidak pernah mendapat kesempatan menjadi pelatih Liverpool saat dia masih aktif melatih.
Populer Sebagai Pelatih Asing Pertama Inggris
Bisa dibilang karir kepelatihan Eriksson yang paling dikenal adalah ketika dia menangani timnas Inggris laki-laki dari tahun 2001 hingga 2006. Selama 5,5 tahun menjadi pelatih, mereka selalu lolos ke turnamen akbar yang bisa diikuti. Sayangnya, Inggris selalu terhenti di Babak Perempat-Final, sekali oleh Brasil (Piala Dunia 2002) dan dua kali oleh Portugal (Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2006).
Tentunya dia menorehkan banyak rekor dan prestasi. Ketika dia terpilih menjadi pelatih pada 2001, dia menjadi pelatih asing pertama dalam sejarah timnas Inggris laki-laki. Lalu, dia membawa Inggris ke tiga Babak Perempat-Final beruntun di turnamen akbar dalam rentang 2002 hingga 2006, sesuatu yang baru bisa disamai oleh Gareth Southgate pada 2018 hingga 2024 lalu. Selain itu, dia juga pelatih pertama yang membawa Inggris lolos dari Babak Grup Piala Eropa yang diadakan di luar Inggris.
Tetapi mungkin pencapaian terbaik Eriksson adalah sebuah malam magis pada tanggal 1 September 2001 di Olympiastadion, Munchen. Pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2002 itu, Inggris membantai Jerman 1-5. Hasil ini sangat ikonik karena Jerman belum pernah kalah di stadion tersebut semenjak 1973. Bahkan, seakan mengalami trauma, ini merupakan laga terakhir Jerman di Olympiastadion.
Simak informasi sepak bola terbaru secara lengkap di shotsgoal.com.