Hasil imbang 3-3 Liverpool melawan Leeds menjadi titik ledak bagi Mohamed Salah. Setelah pertandingan, ia memberikan wawancara keras yang menyiratkan hubungan yang retak dengan manajer Arne Slot. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL REVIEW.
Bintang Mesir itu merasa dirinya seperti “dilempar ke bawah bus” setelah tiga kali beruntun dicadangkan di Premier League. Slot memang mencoba mengguncang tim yang sedang tampil buruk musim ini. Namun keputusan mencadangkan Salah justru memunculkan spekulasi besar soal masa depan sang winger.
Meskipun Liverpool berjuang keras, performa mereka tidak stabil dan hasil kontra Leeds semakin menambah tekanan. Dalam wawancara tersebut, Salah menyiratkan bahwa pertandingan melawan Brighton di Anfield bisa menjadi momen perpisahannya. Ia menegaskan ingin menyapa fans secara langsung sebelum berangkat membela Mesir di Piala Afrika.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Penurunan Performa dan Kritik Pedas Legenda Klub
Musim ini Salah dinilai jauh dari performa gemilang musim lalu ketika ia mencetak 29 gol dan 18 assist. Penurunan tersebut membuatnya menjadi sasaran kritik, termasuk dari Jamie Carragher yang meminta Salah lebih vokal dan berperan sebagai pemimpin. Carragher menilai Salah hanya muncul ketika situasinya sendiri dipertanyakan, bukan saat klub membutuhkan suara pemain senior.
Slot dan beberapa pihak klub juga tampak tidak puas dengan kontribusi Salah dalam beberapa bulan terakhir. Meski begitu, ia tetap menjadi pemain dengan pengaruh besar di ruang ganti. Namun kritik yang terus datang tampaknya membuat Salah merasa semakin tidak dihargai.
Komentarnya yang penuh kekecewaan menunjukkan bahwa tekanan musim ini benar-benar memengaruhi hubungan internal. Salah merasa banyak janji tidak ditepati dan situasi tersebut merusak kepercayaan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Ferran Torres Bersinar dengan Hat-Trick Cepat Saat Barcelona Taklukkan Real Betis 5-3
Pernyataan Kontroversial dan Masa Depan yang Kabur
Dalam pernyataannya, Salah tidak menutup kemungkinan dirinya hengkang ketika jendela transfer dibuka. Ia bahkan membandingkan perlakuan media terhadap dirinya dengan Harry Kane, menyebut bahwa Kane diperlakukan lebih lembut meskipun pernah gagal mencetak gol dalam 10 laga beruntun. Salah merasa standar yang diterapkan kepada dirinya jauh lebih keras.
Pernyataan itu menambah panas situasi yang sudah tegang di Liverpool. Slot kini berada dalam posisi sulit, harus memutuskan apakah akan merangkul kembali Salah atau mulai menyiapkan kehidupan tanpa sang legenda. Tekanan publik pun semakin besar karena fans khawatir akan kehilangan ikon mereka.
Meski Salah masih memiliki kontrak dua tahun, ketidakpastian makin terasa. Ia sendiri mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah Piala Afrika nanti. Ini membuka kemungkinan bahwa Januari bisa menjadi momen besar dalam kariernya.
Warisan Besar Salah dan Ketidakpastian Babak Berikutnya
Sejak datang pada 2017, Salah menjadi salah satu pemain terbesar dalam sejarah Liverpool. Dengan 250 gol dari 420 penampilan, ia kini berada di posisi ketiga daftar pencetak gol terbanyak klub sepanjang masa. Ia juga telah mempersembahkan tujuh trofi besar, termasuk dua gelar Premier League dan satu Liga Champions.
Kontribusi besarnya membuatnya dicintai oleh jutaan fans Liverpool di seluruh dunia. Itulah sebabnya potensi kepergiannya terasa begitu berat bagi para pendukung. Mereka melihat Salah bukan hanya sebagai pemain, tetapi sebagai simbol era kejayaan klub modern.
Meski hubungannya dengan Slot tampak memburuk, warisan Salah di Anfield tidak akan mudah dilupakan. Namun dengan kondisi yang kini semakin panas, masa depan Salah bersama Liverpool tampaknya berada di persimpangan terbesar sepanjang kariernya. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballreview.net.