Manchester United sebenarnya sudah menjadikan Adam Wharton sebagai salah satu prioritas untuk diboyong pada bursa transfer musim dingin. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL REVIEW.
Ruben Amorim menilai stok gelandang MU masih terlalu minim dan membutuhkan tambahan pemain yang mampu memberi keseimbangan. Wharton dinilai cocok karena gaya mainnya dianggap sesuai dengan kebutuhan taktik Amorim.
Namun rencana itu mendadak harus berhenti setelah Crystal Palace menegaskan tidak akan melepas sang pemain pada Januari. Keputusan ini membuat MU mau tak mau harus menunda ambisi mereka. Kondisi tersebut membuat Setan Merah kembali harus mencari alternatif, meskipun nama Wharton tetap berada di urutan teratas incaran.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Laporan dari The I Paper menyebut bahwa Palace benar-benar menutup pintu negosiasi untuk musim dingin. MU pun harus mengatur ulang strategi rekrutmen mereka jika ingin tetap memperkuat lini tengah secepat mungkin.
Alasan Palace Memblokir Transfer
Crystal Palace menolak menjual Wharton karena sulit mencari penggantinya pada bursa transfer Januari. Mereka sadar bahwa pemain dengan kualitas serupa tidak mudah ditemukan, terutama di tengah musim ketika klub lain enggan melepas pemain penting. Situasi ini membuat mereka tidak ingin mengambil risiko kehilangan motor permainan di lini tengah.
Selain itu, jika pun ada pengganti yang tersedia, harganya dipastikan jauh lebih mahal. Bursa musim dingin terkenal dengan nilai transfer yang melambung tinggi karena kebutuhan klub yang mendesak.
Bagi Palace, keputusan menahan Wharton menjadi langkah paling aman untuk menjaga stabilitas tim. Itulah alasan mereka menegaskan baru bersedia membuka pembicaraan pada musim panas. Dengan begitu, mereka memiliki lebih banyak waktu mencari opsi pengganti tanpa tekanan.
Baca Juga: Misterius dan Menghilang, Mykhailo Mudryk Kini Tampil Beda
Wharton Juga Pilih Bertahan
Menariknya, Wharton sendiri tidak berniat pindah pada Januari. Pemain muda tersebut sadar bahwa kepindahan di tengah musim bisa mengganggu peluangnya tampil reguler. Baginya, jam bermain jauh lebih penting dibanding sekadar pindah ke klub besar. Wharton sedang membidik tempat di Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2026.
Ia butuh menit bermain yang konsisten untuk menjaga performa dan menarik perhatian Gareth Southgate. Bertahan di Palace memberikan jaminan bermain setiap pekan, sesuatu yang belum tentu ia dapatkan di MU. Risiko adaptasi di tengah musim juga menjadi alasan kuat. Jika ia gagal cepat beradaptasi, peluang tampil reguler bisa hilang, dan itu berdampak pada posisinya di tim nasional.
Harga Tinggi Jadi Tantangan MU
Wharton masih terikat kontrak dengan Crystal Palace hingga 2028, sehingga klub memiliki posisi yang sangat kuat dalam negosiasi. Palace pun dikabarkan mematok harga mencapai 80 juta pounds jika MU benar-benar serius ingin merekrutnya. Nominal tersebut membuat MU harus berpikir keras sebelum melangkah lebih jauh.
Harga ini muncul bukan hanya karena kualitas Wharton, tetapi juga karena Palace ingin memastikan mereka mendapat kompensasi besar jika kehilangan pemain kunci. MU perlu menyiapkan dana besar jika ingin memenangkan persaingan di musim panas mendatang. Dengan situasi tersebut, MU harus bersabar. Jika Wharton tetap menjadi target utama, musim panas akan menjadi momen yang paling realistis untuk mewujudkannya. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballreview.net.