Manchester United Masih Mandek Cari Striker, Apa Penyebabnya?

Bagikan

Manchester United menghadapi tantangan signifikan dalam merekrut striker baru menjelang musim 2025/2026 karena beberapa alasan utama.

Manchester United Masih Mandek Cari Striker, Apa Penyebabnya?

Salah satu kendala terbesar adalah tingginya beban gaji pemain di lini depan saat ini, seperti Marcus Rashford, Antony, Jadon Sancho, dan Alejandro Garnacho, yang secara kolektif menyedot 825.000 pounds per pekan. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh .

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Kendala Kepadatan Skuad dan Rencana Pelatih

Manchester United menghadapi tantangan besar dalam mencari striker baru karena kondisi skuad yang terlalu penuh. Saat ini, terdapat 33 pemain yang terdaftar sebagai bagian dari skuad utama, yang membuat posisi penyerang menjadi sangat kompetitif. Banyak pemain yang belum pasti masuk dalam rencana pelatih, sehingga menyulitkan proses penambahan pemain baru.

Situasi ini menyebabkan klub harus berpikir keras untuk menyeimbangkan jumlah pemain dan memastikan bahwa setiap pemain memiliki peran yang jelas. Selain itu, beberapa pemain seperti Marcus Rashford dan Jadon Sancho bahkan belum memiliki nomor punggung resmi musim depan.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka masih dalam proses evaluasi atau bahkan kemungkinan akan dilepas. Situasi ini memberi sinyal bahwa manajemen MU belum yakin terhadap kebutuhan mendatangkan penyerang baru, karena mereka harus mengurangi kelebihan pemain terlebih dahulu. Dengan kondisi ini, langkah klub dalam bursa transfer pun jadi sangat terbatas.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Gaji Tinggi dan Nilai Pasar yang Rendah

Gaji Tinggi dan Nilai Pasar yang Rendah

Salah satu faktor utama yang menghambat MU dalam mendatangkan striker baru adalah tingginya biaya gaji para pemain yang ada. Menurut laporan Manchester Evening News, Rashford, Antony, Sancho, dan Garnacho menghabiskan total 825.000 pounds per pekan dari anggaran gaji klub.

Jumlah ini tentu menjadi beban besar bagi keuangan klub, apalagi jika mereka harus mendatangkan pemain baru yang tentu membutuhkan gaji tinggi pula. Kesulitan utama muncul karena tak ada klub yang bersedia membayar harga jual atau menyamai besaran gaji pemain MU.

Antony, misalnya, kemungkinan besar hanya bisa keluar melalui skema pinjaman dengan kontribusi gaji sebagian yang dibayar klub. Sedangkan Sancho mengalami penurunan nilai jual drastis akibat performa buruk dalam dua musim terakhir, sehingga sulit mendapatkan klub yang bersedia membayar mahal.

Baca Juga: Manchester United Bidik Bek Kiri Brighton, Kontak Awal Sudah Terjalin!

Pembelajaran dari Gagalnya Transfer Hojlund

Kegagalan besar Manchester United dalam urusan transfer musim lalu adalah pembelian Rasmus Hojlund dari Atalanta seharga 72 juta pounds. Meski dibeli dengan harga mahal, penampilan Hojlund belum menunjukkan performa yang sesuai harapan. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi manajemen dalam menilai nilai dan potensi pemain sebelum memutuskan membeli.

Hojlund yang masih berusia muda diharapkan menjadi solusi jangka panjang, tetapi performanya yang belum stabil membuat MU menyesal atas investasi besar tersebut. Akibatnya, manajemen kini menjadi lebih berhati-hati dan selektif dalam mengeluarkan dana untuk striker baru.

Mereka tidak ingin mengulang kesalahan dengan membeli pemain mahal yang belum terbukti mampu memberikan kontribusi maksimal di lapangan. Sebagai alternatif, MU sempat mempertimbangkan Joshua Zirkzee dengan harga lebih rendah, yaitu sekitar 36,5 juta pounds.

Opsi Transfer yang Semakin Menipis

Ketersediaan pemain yang sesuai dengan kebutuhan MU semakin menipis menjelang batas akhir jendela transfer. Benjamin Sesko dari RB Leipzig menjadi salah satu dari sedikit nama top yang masih masuk radar mereka. Namun, kontraknya yang masih berlaku hingga 2029 dan harga tinggi membuat langkah MU menjadi lebih kompleks.

MU hanya bisa bergerak agresif jika mereka mampu menjual beberapa pemain yang saat ini tidak masuk dalam rencana pelatih. Delapan striker yang dimiliki klub, termasuk Rashford, Sancho, dan Garnacho, memiliki gaji tinggi yang membebani regulasi Price Salary Restriction (PSR).

Kesulitan menjual pemain-pemain ini membuat peluang mendatangkan striker baru sebelum tanggal 1 September semakin kecil. Selain itu, klub harus menyeimbangkan neraca keuangan dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi keuangan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballreview.net.