Florian Wirtz datang ke Liverpool dengan ekspektasi tinggi setelah tampil luar biasa di Bayer Leverkusen. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di FOOTBALL REVIEW.

Namun, performanya di awal musim membuat banyak pihak bertanya-tanya. Ia belum mampu menunjukkan kreativitas dan pengaruh permainan seperti yang ditampilkan saat masih bermain di Bundesliga.
Dengan harga transfer yang mencapai £116 juta, setiap gerak-geriknya selalu menjadi sorotan. Beberapa laga awal Premier League memperlihatkan bahwa intensitas dan fisiknya liga Inggris menjadi tantangan tersendiri bagi Wirtz. Meskipun kadang memperlihatkan kilasan kualitasnya, konsistensi masih menjadi masalah utama.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kritik semakin kencang setelah Liverpool menelan beberapa hasil negatif. Banyak yang menilai Wirtz belum mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pola permainan Arne Slot. Tekanan besar itu membuat adaptasinya terasa semakin berat, terutama untuk seorang pemain muda berusia 22 tahun.
Sorotan Waddle: Akar Masalah Utama
Chris Waddle, eks gelandang Inggris, menilai Liverpool sebenarnya sudah memahami risiko saat mendatangkan Wirtz. Liga Inggris memiliki tempo lebih cepat dan tingkat fisik lebih tinggi dibanding Bundesliga. Wirtz yang terbiasa dominan di Jerman kini harus bersaing dalam lingkungan permainan yang lebih intens.
Menurut Waddle, masalah utama bukan hanya fisik, tapi juga penempatan posisi yang kurang tepat. Wirtz beberapa kali dimainkan di sisi kiri, peran yang tidak sesuai dengan karakter permainannya. Ia lebih efektif saat diberi kebebasan di belakang striker, posisi yang memungkinkan kreativitasnya mengalir.
Selain itu, bahasa tubuh Wirtz menunjukkan tanda-tanda keraguan. Tekanan dari publik dan ekspektasi besar membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Hal tersebut berdampak langsung pada penampilannya yang kerap terlihat ragu ketika menerima bola.
Baca Juga: Vitinha, Mesin Permainan PSG yang Mulai Dilirik Eropa!
Tekanan, Adaptasi, dan Kesulitan Mental

Peralihan dari Bundesliga ke Premier League bukan hanya soal teknik dan fisik. Adaptasi mental memainkan peran yang sangat penting. Wirtz menghadapi tekanan dari media, fans, hingga ekspektasi klub yang menginginkan efek instan dari pemain seharga mahal.
Dalam beberapa pertandingan, terutama ketika Liverpool kalah telak dari Manchester City, penampilan Wirtz kembali disorot tajam. Konsistensi menjadi masalah utama yang harus ia tuntaskan agar bisa berkembang. Meski tampil menjanjikan di Liga Champions, performa di liga domestik tetap menjadi ukuran utama.
Liverpool harus memahami bahwa pemain muda membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Namun, waktu itu tidak selalu tersedia ketika klub berada dalam persaingan ketat. Karena itu, keseimbangan antara kesabaran dan tuntutan performa menjadi tantangan besar bagi semua pihak.
Solusi Waddle untuk Liverpool dan Wirtz
Chris Waddle menyarankan agar Liverpool mengambil langkah tegas soal masa depan Wirtz. Klub harus memutuskan apakah mereka ingin membangun permainan dengan menjadikannya kreator utama. Jika iya, maka Wirtz harus ditempatkan di posisi terbaiknya, bukan di area yang membuatnya kesulitan.
Memberikan peran bebas di belakang striker dapat menjadi solusi jangka pendek yang efektif. Itu adalah posisi yang mengeluarkan kemampuan terbaik Wirtz saat masih di Leverkusen. Jika langkah itu tetap tidak membuahkan hasil, Liverpool harus mempertimbangkan opsi strategis lainnya.
Waddle menekankan bahwa Liverpool harus menilai apakah gaya bermain Wirtz benar-benar cocok dengan Premier League. Jika tidak, mereka harus berani mengambil keputusan besar. Namun jika menemukan formula yang tepat, Wirtz masih berpeluang menjadi aset berharga bagi The Reds. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footballreview.net.
