Gerald Vanenburg, pahlawan lapangan hijau asal Belanda yang dulu terkenal sebagai sayap tangguh, kini mengambil peran strategis sebagai pelatih.
Berbeda dengan masa kejayaannya sebagai pemain, Vanenburg kini berkontribusi membangun masa depan sepak bola Indonesia melalui peran barunya sebagai pelatih Timnas U-23 Indonesia. Baru-baru ini, pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra, dengan mantap memberikan rekomendasi salah satu pemain terbaiknya kepada Vanenburg untuk membela Timnas U-23 Indonesia. Artikel ini menyajikan perjalanan karier Vanenburg serta bagaimana kontribusinya berdampak pada sepak bola Indonesia modern, langsung saja klik link FOOTBALL REVIEW.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Perjalanan Karier Gerald Vanenburg Sebagai Pemain Sayap Tangguh Belanda
Gerald Mervin Vanenburg lahir pada 5 Maret 1964 di Utrecht, Belanda. Dikenal sebagai salah satu pemain sayap kanan terbaik dalam sejarah sepak bola Belanda. Ia memulai karier profesionalnya di klub raksasa Ajax Amsterdam pada awal 1980-an. Dimana ia memperlihatkan kemampuan teknis dan kecepatan luar biasa sebagai winger. Selama enam tahun bersama Ajax, Vanenburg tampil dalam 173 pertandingan serta mencetak 64 gol. Membantu klubnya meraih tiga gelar Eredivisie secara berturut-turut dari tahun 1982 hingga 1985.
Setelah sukses bersama Ajax, Vanenburg melanjutkan karier ke PSV Eindhoven, di mana ia semakin mengukir reputasi sebagai pemain kunci. Di sini, ia bermain dalam 199 pertandingan, mencetak 48 gol dan membawa PSV meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk lima gelar Eredivisie dan puncaknya saat menjuarai Piala Champions Eropa pada musim 1987/1988. Keberhasilannya bersama PSV menegaskan posisi Vanenburg sebagai pemain sayap yang tangguh dan produktif di level klub, yang juga memberikan kontribusi besar dalam kesuksesan tim.
Transisi Menjadi Pelatih dan Peran di Sepak Bola Indonesia
Setelah pensiun dari karier bermain yang gemilang, Gerald Vanenburg langsung menapaki jalur kepelatihan untuk meneruskan kontribusinya di dunia sepak bola. Ia memulai karier pelatih dengan menekuni pembinaan pemain muda di PSV Eindhoven, klub yang pernah membesarkan namanya. Sekaligus menangani beberapa klub seperti Helmond Sport, FC Eindhoven, dan Willem II. Selain itu, Vanenburg juga pernah melatih tim junior Ajax Amsterdam. Dimana ia fokus mengasah kemampuan teknis dan mental pemain muda. Membuktikan kemampuannya sebagai pelatih yang peduli pada regenerasi pemain.
Pada awal tahun 2025, Vanenburg diberikan kepercayaan besar oleh PSSI untuk mengemban peran sebagai pelatih Timnas U-23 Indonesia dan asisten pelatih tim senior di bawah arahan Patrick Kluivert. Penunjukan ini dianggap strategis karena Vanenburg membawa pengalaman internasional dan wawasan luas dari sepak bola Eropa. Sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan prestasi tim muda Indonesia. Selain itu, Vanenburg juga diharapkan membantu menghubungkan pengembangan pemain muda dengan sistem tim senior secara berkesinambungan.
Baca Juga: Bojan Hodak Siapkan Striker Timnas Indonesia Gantikan Ciro Alves
Rekomendasi Pemain dari Pelatih PSS Sleman Ke Timnas U-23 Oleh Vanenburg
Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra, baru-baru ini memberikan dukungan penuh kepada Gerald Vanenburg dengan merekomendasikan salah satu pemain muda terbaiknya untuk bergabung dengan Timnas U-23 Indonesia. Rekomendasi ini muncul setelah penampilan impresif pemain tersebut dalam pertandingan Liga 1 Indonesia. Khususnya saat PSS Sleman meraih kemenangan 3-1 atas PSM Makassar.
Dominikus Dion, pemain berusia 20 tahun, semakin dipercaya untuk tampil reguler di Liga 1. Dengan laga lawan PSM Makassar menjadi caps ke-26-nya bersama PSS Sleman musim ini. Pieter Huistra menilai Dion memiliki prospek cerah dan perkembangan yang menjanjikan, sehingga sangat layak untuk dipanggil memperkuat Timnas U-23. Rekomendasi ini tidak hanya menjadi bukti kepercayaan Huistra terhadap kualitas Dion. Tetapi juga menunjukkan dukungan pelatih klub terhadap pengembangan bakat lokal yang dapat berkontribusi di level nasional.